Jakarta - Sejak 2010 silam, istilah fictophilia mulai ramai menjadi bahan perbincangan di kalangan pecinta novel. Istilah ini memiliki arti seseorang yang menaruh rasa suka, cinta, keinginan untuk memiliki, bahkan timbul daya tarik seksual kepada salah satu karakter yang ada di dalam novel.
1. Ekspektasi Tidak Realistis
Zoya menjelaskan, penyebab utama seseorang mengalami fictophilia adalah ekspektasi yang terlampau jauh dari kenyataan. Misalnya, saat tengah menjalin hubungan, ia sudah membayangkan berbagai hal lebih jauh. "Contohnya, ada wanita yang pacaran, tapi belum apa-apa dia sudah mikir jauh. Ya dilamar lah, menikah lah. Tapi ketika mimpi-mimpi itu gagal, dia jadi menciptakan pikiran sendiri tentang pria idamannya yang didapatnya dari hasil membaca novel," tuturnya saat diwawancara Wolipop via telepon, Senin (11/5/2015). Harapan yang tidak realistis inilah yang akan menimbulkan permasalah pada urusan asmaranya. Sehingga, ketika ada pria 'nyata' yang mendekatinya, para wanita yang mengalami fictophilia tidak bisa mengatasi kekurangan dari pria tersebut karena ia ingin persis seperti apa yang dibayangkan.
2. Tingkat Kesadaran Rendah
Penyebab lainnya adalah rendahnya tingkat kesadaran terhadap realitas. Ia tidak mampu membedakan apa yang diinginkannya dan apa yang menjadi kebutuhannya. "Memang nggak ada yang realistis kalau bicara soal cinta. Tapi cinta itu ketika kita bertemu dengan orang yang nyata. Banyak wanita yang sekarang tidak sadar tentang itu. Membanding-bandingkan pacar dengan mantan aja nggak bagus, apalagi membandingkan dengan orang yang nggak nyata, itu hal yang tidak mungkin," lanjutnya lagi.
3. Tidak Mampu Mengelola Emosi
Ketidakmampuan wanita untuk mengelola emosi secara cerdas sering mengakibatkan mereka terjerumus ke dalam gangguan kepribadian. Mengelola emosi dengan cerdas seharusnya para wanita mampu untuk mengekspresikan perasaannya di dalam situasi yang tepat. "Kalau lagi saatnya tertawa, ya tertawa. Kalau lagi sedih, mau nangis ya silakan karena momennya tepat. Kita harus bisa mengungkapkan emosi dan mengatur enerji feminin kita. Kita tahu apa yang kita mau, tapi kita nggak perlu menuntut atau mengancam, itu yang tepat," kata CEO Sinergi Daya Insani itu.
4. Takut Menjalin Hubungan
Patah hati terus-menerus, tidak bisa belajar dari permasalahan selama menjalin hubungan, dan trauma di masa lalu juga menjadi penyebab seseorang lebih memilih untuk jatuh cinta kepada tokoh imajiner di dalam novel. Mungkin saja ada hal yang membuatnya takut untuk menjalin hubungan kembali dengan seseorang di dunia 'nyata'.
Wanita lulusan S-2 psikologi klinis Universitas Indonesia ini menyarakan, sebaiknya tidak perlu seperti itu. "Kalau kita bilang semua pria itu berengsek, itu berarti ada yang salah dengan diri kita. Jangan-jangan kita tidak tahu batasan diri kita karena kita tidak mampu, jadi merasa terintimidasi," sarannya sebelum menutup perbincangan.
sumber : wolipop
No comments:
Post a Comment